
Bicara Pendidikan Budaya dan
Karakter bangsa Undang - undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas telah
jelas-jelas mengamanatkan dalam pasal 3 yang menyebutkan bahwa "Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis, serta bertanggung
jawab".
Dengan melihat pasal 3 UU Sisdiknas
telah jelas bahwa tujuan dari pendidikan di Indonesia khususnya telah
merumuskan kualitas manusia Indonesia yang mutlak harus dikembangkan disetiap
satuan pendidikan.
Pendidikan Kepramukaan sebagai salah satu
wadah pembinaan generasi muda yang nota bene Gudep yang berbasis satuan
pendidikan sebagai salah satu lini terdepanya juga telah jelas dirumuskan dalam
UU No 12 tahun 2010 pasal 1 ayat 4 bahwa "Pendidikan Kepramukaan adalah
proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan".
Gerakan Pramuka dengan kode
kehormatannya satya dan dharma pramuka merupakan mutiara, sumber lahirnya nilai
nilai karakter positif yang mampu menempatkan pribadinya sebagai insan
Indonesia yang seutuhnya. Satya dan dharma pramuka adalah mutiara, apabila
mutiara tersebut telah bersemayam dalam hati maka akan menyinari setiap gerak
dan langkahnya, karena apa yang bersemayam dalam hati kita itulah yang akan
keluar sebagai tindakan dan perilaku. Jika mutiara ini telah tertanam kuat maka
akan melahirkan dan membentuk suatu karakter dalam individu.
Pembina pramuka sebagai stakeholder
pendidikan kepramukaan hendaknya memahami bahwa praktek penghayatan melalui
kegiatan ulang janji merupakan satu hal yang paling inti dan sakral, karena
inilah awal yang menentukan keberhasilan dalam rangka pembentukan karakter adik
adik kita.
Apabila kita gali lebih dalam tentang metode
pendidikan kepramukaan sebetulnya banyak cara yang kita tempuh dalam rangka
pembentukan karakter yang sesuai dengan jati diri bangsa, namun ada hal lain
yang juga sering kita lupakan bahwa kepiawaian,kesungguhan dan ketulusan hati
seorang pembina juga memegang peranan penting. Karena ketulusan seorang pembina
dapat menimbulkan aura tersendiri yang juga akan mewarnai adik-adik kita. Dalam
Pendidikan budaya dan karakter bangsa yang bersumber pada Agama, Pancasila,
Budaya dan Tujuan Pendidikan Nasional teridentifikasi 18 Nilai karakter, dan
ternyata bila kita cermati dari 18 nilai tersebut juga merupakan bentuk
pengamalan satya dan dharma pramuka. Nilai tersebut antara lain :
1.
Religius, Sikap dan perilaku yang
patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. (
merupakan bentuk pengamalan dharma ke 1. Takwa kepada Tuhan yang maha esa )
2.
Jujur, Perilaku yang didasarkan pada
upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. ( Bentuk pengamalan dharma ke 10. Suci
dalam fikiran perkataan dan perbuatan )
3.
Toleransi, Sikap dan tindakan yang
menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang
lain yang berbeda dari dirinya. ( merupakan bentuk pengamalan dharma ke 1.
Takwa kepada Tuhan yang maha esa )
4.
Disiplin, Tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. ( Bentuk
pengamalan darma ke 8. Disiplin Berani dan setia )
5.
Demokratis, Cara berfikir, bersikap, dan
bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. ( bentuk
pengamalan darma ke 4. Patuh dan suka bermusyawarah )
6.
Semangat Kebangsaan, Cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya ( bentuk pengamalan darma ke 3. Patriot
yang sopan dan ksatria )
7.
Cinta Tanah Air, Cara berfikir,
bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa. ( bentuk pengamalan darma ke 3. Patriot yang sopan dan ksatria
)
8.
Peduli Lingkungan, Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi. ( Bentuk pengamalan darma ke 2. Cinta alam dan kasih sayang
sesama manusia )
9.
Peduli Sosial, Sikap dan tindakan yang selalu
ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. ( Bentuk
pengamalan darma ke 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia )
10.
Tanggung-jawab, Sikap dan perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. ( Bentuk pengamalan darma ke 9.
bertanggung jawab dan dapat dipercaya )
Pramuka sebagai salah satu organisasi yang tetap konsisten
dengan karakter bangsa tentu memiliki pola pembinaan yang terstruktur dan
berimbang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Gerakan pramuka
sebagai suatu gerakan yang telah terbukti dengan konsistensinya akan karakter
bangsa akan dapat berhasil mencapai tujuan sebagaimana tercantum dalam UU No.12
tahun 2010 apabila peserta didik diberi kesempatan untuk mengikuti seluruh
jenjang dalam pendidikan kepramukaan. Dari uraian di atas jelaslah sudah, jika
Kegiatan pramuka apabila kita laksanakan dengan sungguh-sungguh maka Budaya dan
Karakter Bangsa akan tetap terpelihara.
Referensi :
·
UU No.20 Th 2003
·
UU No 12 tahun 2010
·
buku bahan pelatihan Pengembangan
Budaya dan karakter bangsa- badan penelitian dan pengembangan
kurikulum,kemendiknas
·
Buku panduan KML